Berita

Pasien dan Nakes Khusyuk Ibadah Shalat Idul Fitri di RS Lapangan Indrapura Surabaya

Kamis, 13 Mei 2021 - 08:57
Pasien dan Nakes Khusyuk Ibadah Shalat Idul Fitri di RS Lapangan Indrapura Surabaya Nakes mengikuti Shalat Idul Fitri di zona merah RSLI bersama pasien Covid-19, Kamis (13/5/2021). (Foto: Adhit/TIMES Indonesia)

TIMES MADURA, SURABAYA – Momentum lebaran 2021 di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya rupanya tidak dilewatkan oleh manajemen dan relawan pendamping dengan menggelar Shalat Idul Fitri di depan tenda A (Administrasi), Kamis (13/5/2021).

Shalat Ied diikuti sekitar 50 orang nakes, relawan dan petugas RSLI yang berada di zona hijau, serta 30-an pasien umum dan PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang berada di zona merah (infeksius).

Nakes mengikuti Shalat Idul Fitri 2

Berbeda dengan penyelenggaraan Shalat Idul Adha tahun sebelumnya di RSLI yang menempatkan imam dan khatib di zona merah karena imam berasal dari pasien, untuk kali ini Shalat Idul Fitri diselenggarakan di zona hijau untuk tempat imam dan khotibnya, sedangkan pasien menjadi makmum di zona merah.

Sebagai imam dan khotib, Sa’d Nasir, supervisi RSLI dari BPBD menyempaikan tentang rasa syukur kepada semua nakes, relawan dan pasien yang masih diberikan kesempatan bisa merayakan Idul Fitri walaupun dalam suasana pandemi covid-19.

Shalat Idul Fitri diselenggarakan tepat pukul 06.15 WIB dihadiri Penanggung jawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Sp.B., Sp. BTKV., Radian Jadid, Ketua Relawan Pendamping PPKPC-RSLI, dan para nakes, relawan pendamping serta para petugas RSLI.

Nakes mengikuti Shalat Idul Fitri 3

Acara dilanjutkan dengan lebaran dan syukuran di tenda Administrasi dengan menu khusus opor ayam sumbangan dari para dokter senior. Sedangkan  makan untuk pasien pada hari ini juga spesial, gudeg Jogja.

"Ini dimaksudkan supaya mereka turut merasakan kegembiraan di hari lebaran ini.” tutur Mesak Ome, Amd.Gz.,dari bagian Gizi RSLI.

Sementara itu, Dr. Nalendra menyampaikan bahwa penyelenggaraan Shalat Idul Fitri di RSLI dimaksudkan untuk membersamai para nakes dan relawan yang bertugas, para pasien umum dan juga PMI yang masih dirawat dan menjalani Idul Fitri di RSLI.

Pasien tidak akan merasa sendiri, karena pasien tetap diperhatikan dan didampingi. Sebab RSLI selalu mengedepankan konsep ”Be Happy” dan tetap memberikan layanan yang ditujukan untuk memberikan rasa nyaman dan kegembiraan kepada semua pasien.

"Dengan demikian diharapkan pasien dapat meningkat imunitasnya dan segera mendapatkan fase kesembuhan," kata Nalendra.

Konsep yang diterapkan sejak awal dioperasikannya RSLI ini telah terbukti dengan menyembuhkan lebih dari 7013 pasien, termasuk 31 orang PMI.

Kegembiraan tersendiri bisa mengantarkan pasien PMI menjalani perawatan tidak sampai 14 hari dari skenario yang seharusnya, karena melalui proses penyembuhan dengan konsep ”Be Happy” tersebut mereka di tes swab PCR tiap 5 hari.

"Apabila ternyata negatif, tidak menunggu 5 hari, tapi 2 hari kemudian akan diswab untuk mengkonfirmasi kondisi medisnya, dan ternyata banyak yang negatif," tambah Nalendra.

Dengan konfirmasi dua kali negatif selam 7 hari perawatan, maka RSLI menyatakan mereka sembuh dan dapat melanjutkan isolasi mandiri menggenapi 14 hari di rumah atau di kota tempat tinggalnya, tentunya dengan tetap menjalankan prokes dan pemantauan dari dinas kesehatan kota setempat.

"Kami merasa harus sekaligus bangga, karena dengan pelayanan yang sungguh-sungguh dari nakes RSLI, kita bisa memulangkan lebih cepat (7 hari sembuh) para PMI sehingga mereka bisa merayakan lebaran bersama keluarga, setelah sebelumnya mereka sempat pesimis karena harus menjalani 14 hari jadwal isolasi dan perawatan di rumah sakit. Semoga Alloh SWT memberikan balasan setimpal atas kerja-kerja kemanusiaaan para nakes dan relawan," bebernya.

Radian Jadid selaku Ketua Pelaksana PPKPC-RSLI menjelaskan, hingga  saat hampir satu tahun RSLI beroperasi, melayani 7.336 pasien, menyembuhkan 7.013 penyintas covid-19 dengan angka kematian (hanya) 1 orang.

Saat ini masih merawat 50 pasien baik dari umum maupun PMI. Seperti telah diketahui bersama, RSLI dilibatakan dalam satgas penangaan PMI Jawa Timur dalam pelayanaan bagi PMI yang positif Covid-19.

Dari rencana sekitar 14 ribu PMI yang masuk Jatim, data di relawan pendamping PPKPC-RSLI tercatat setidaknya  8.498 sudah masuk di Jawa Timur. Mereka kebanyakan dari Malaysia, disusul Singapura, Hongkong, dan Brunei Darussalam. 66 di antaranya dirawat di RS Lapangan Indrapura karena terkonfirmasi positif covid-19. Dari jumlah itu 35 orang sudah dinyatakan sembuh dan bisa pulang, melanjutkan isolasi mandiri menggenapi 14 hari di tempat tinggal masing-masing dengan perjalanan yang dipantau Dishub Jatim dan dimonitor oleh Dinkes Jatim dan Dinkes kota setempat. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madura just now

Welcome to TIMES Madura

TIMES Madura is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.