Berita

Buya Syafii Wafat, Indonesia Kehilangan Tokoh Kritikus Tajam

Jumat, 27 Mei 2022 - 14:22
Buya Syafii Wafat, Indonesia Kehilangan Tokoh Kritikus Tajam Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii saat bersama Presiden Jokowi. (FOTO: Antara)

TIMES MADURA, JAKARTA – Hari ini Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Itu karena Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii wafat pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

"Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do'a dari semuanya. Pemakaman dll  informasinya menyusul," demikian keterangan resminya dari PP Muhammadiyah.

Kritik-kritik Tajam Buya Syafii

Semasa hidupnya, Buya Syafii adalah seorang ulama dan cendekiawan Indonesia. Ia pernah menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) dan pendiri Maarif Institute.

Selain itu, ia juga dikenal sebagai tokoh yang kerap mengkritik tajam kebijakan pemerintah yang tak sesuai dengan keinginan masyarakat.

Tahun lalu misalnya, Buya Syafii mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi saat ini. Hal itu dikatakannya dalam artikel di Harian Umum Kompas yang terbit Rabu (10/11/2022) lalu dengan judul “Mentereng di Luar, Remuk di Dalam”.

Buya Syafii mengkritik perilaku korupsi yang menggurita, tata pemerintahan berantakan, hingga sengkarut keuangan di perusahaan BUMN yang terancam bangkrut.

Buya Syafii mengatakan, jika republik ini diibaratkan sebuah restoran tertentu, bersih, mentereng, dan gagah di bagian depan, tetapi jorok dan berantakan di bagian dapur. Dalam bahasa Minang ada ungkapan “rancak di labuah” (tampak elok di jalan, tetapi di rumah sebenarnya manusia papa). Atau, mentereng di luar, remuk di dalam.

Buya Syafii menyampaikan bahwa kebobrokan ini terlihat mulai dari cengkeraman para  konglomerat yang dibiarkan beroperasi di sejumlah sektor ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Setelah itu juga, ia dengan tegas meminta pemerintah tidak menggunakan Buzzer untuk menyikapi lawan politiknya. Ia menyarankan pemerintah dan oposisi sebaiknya membangun budaya politik yang lebih arif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Dalam situasi yang sangat berat ini antara pemerintah dan pihak sebelah semestinya mampu membangun budaya politik yang lebih arif, saling berbagi, sekalipun sikap kritikal tetap dipelihara. Tidak perlu main "Buzzer-buzzeran" yang bisa menambah panasnya situasi," ujarnya Rabu (10/2/2021) di Jakarta.

Tak hanya pada pemerintah Presiden RI Jokowi, pada pemerintah sebelumnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Buya Syafii juga kerap melayangkan kritik tajam.

Pada 2009 lalu, Buya Syafii menyayangkan pernyataan Presiden SBY dalam pengantar rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (28/7/2009) yang bisa diartikan Presiden seolah menganggap mereka yang mempersoalkan proses dan hasil Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2009 sebagai pihak yang tidak punya atau tidak menggunakan akal sehat.

Hal itu disampaikan Syafi'i, Rabu (29/7/2009), sesaat sebelum memberikan pidato pembukaan dalam seminar bertema "Menakar Ulang Nalar Kepemimpinan Indonesia", yang digelar di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta.

"Saya rasa seorang presiden tidak layak mengucapkan yang seperti itu. Apalagi dari bukti di lapangan, ketika (Presiden) sampaikan foto dirinya mau ditembak, ternyata menurut anggota DPR itu foto sejak tahun 2004," ujarnya waktu itu.

Kata dia, sebagai presiden seseorang seharusnya punya tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Tambah lagi Indonesia dinilainya sebagai negeri yang sedang mengalami musim pancaroba.

Upaya-upaya hukum yang menggugat proses dan hasil pilpres yang dinilai penuh kecurangan, menurutnya, harus dihormati.

"Biarkan saja kan semua upaya itu dijalankan. Asal Mahkamah Konstitusi juga bisa benar-benar bersikap independen seperti disampaikan ketuanya, Mahfud MD, yang menyatakan mau mempertaruhkan segalanya. Sikap seperti itu buat saya baik sekali," tegas Buya Syafii. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madura just now

Welcome to TIMES Madura

TIMES Madura is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.