TIMES MADURA, SUMENEP – Rencana pemerintah Kabupaten Sumenep untuk menjalankan Program Kewirausahaan Pesantren bukan sekedar isapan jempol. Saat ini, program tersebut mulai digodok formulasinya agar bisa terealisasi tahun 2021 ini.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi. Dia mengaku, program Bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk membangun kewirausahaan santri di Sumenep akan diwujudkan tahun ini.

"Kami sudah melakukan Focus Grup Discussion (FGD) pada 3 Juni lalu. Kami berdiskusi di situ mencari formulasi atau model pengembangan entrepreneurship berbasis pesantren," kata Yayak, Kamis (10/6/2021).

Menurut Yayak, tujuan dari program Kewirausahaan Pesantren ini guna menanggulangi lahirnya Orang Miskin Baru (OMB) di Kabupaten Sumenep. Peran sentral pesantren ditengah masyarakat sebagai wadah pendidikan agama, dinilai cukup potensial untuk menaggulangi OMB bila dijadikan mitra strategis oleh pemerintah daerah.

Melalui program ini, diharapkan para santri atau alumni pesantren mampu mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di pondok pesantren agar memiliki daya jual ekonomis. Dengan begitu, program ini dapat mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat Sumenep.

"Diharapkan juga nanti lahir wirausaha-wirausaha baru dari kalangan santri yang bisa survive di era sekarang," paparnya.

Yayak menambahkan dalam FGD 3 Juni lalu, banyak pihak yang dilibatkan  oleh Bapedda. Mulai unsur perguruan tinggi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kementrian Agama Sumenep, serta Perwakilan pondok pesantren. Hasil diskusi itu nantinya akan menjadi rujukan dalam realisasi program kewirausahaan pesantren tahun ini. (*)