TIMES MADURA, PADANG – Pada era Revolusi Industri 4.0 masyarakat tidak lagi asing saat mendengar kata “Saham”. Alih-alih menjadi kata yang asing, bahkan sebagian masyarakat sudah ikut berkontribusi dalam investasi saham di pasar modal. 

Literasi investasi dalam bentuk saham menjadi hal yang tidak sulit lagi untuk dipelajari, karena pada era Revolusi Industri 4.0 terjadi evolusi industri yang luar biasa ditandai signifikannya perkembangan di bidang teknologi dan internet. Dengan perkembangan teknologi ini masyarakat dapat mempelajari apa itu saham, bagaimana alur kerjanya dan banyak hal lainnya terkait investasi saham.

Saham merupakan salah satu media pembiayaan jangka panjang bagi operasional perusahaan dan merupakan tanda bukti kepemilikan perusahaan yang sah dalam penyertaan modal bagi investor, shareholder atau stockholder. Perusahaan akan mendapatkan pendanaan dari penjualan lembar saham dan investor akan mendapatkan dividen atas kepemilikan lembar saham.

Dalam berinvestasi saham, investor harus memiliki literasi dan kemampuan dalam menilai fluktuasi gelombang pasar. Konteks dari gelombang pasar disini merujuk kepada perubahan harga saham yang terjadi secara periodik dan terkadang dramatis di pasar modal. 

Untuk menggambarkan perubahan harga saham di pasar modal ibarat gelombang air di lautan yang tidak dapat diprediksi kapan akan naik dan kapan akan turun intensitas ketinggian gelombangnya. Gelombang air laut merupakan analogi yang menggambarkan bagaimana harga saham naik dan turun di pasar modal. 

Fluktuasi gelombang pasar mencakup berbagai perubahan harga yang terjadi sepanjang waktu, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk berita ekonomi, laporan keuangan perusahaan, sentimen investor, dan peristiwa global.

Ada beberapa cara yang dapat ditekuni oleh investor dalam membaca gelombang pasar sebelum memutuskan untuk mengambil keputusan, diantaranya: Pertama, Risiko Manajemen dan Portofolio. Investor harus menganalisis setiap resiko perusahaan yang mungkin terjadi, mengeliminasi perusahaan dengan resiko yang tinggi dan memilih perusahaan paling rendah resiko. 

Dengan menganalisis risiko dapat membantu investor dalam menghadapi euphoria gelombang pasar. Diversifikasi portofolio, penggunaan instrumen derivatif, dan pengaturan alokasi aset juga dapat membantu mengurangi eksposur terhadap fluktuasi pasar.

Kedua, Berita dan Sentimen Pasar. Pemberitaan di media TV, media sosial dan media lainnya yang berhubungan dengan lingkup bidang ekonomi, politik dan industri dapat memberikan pergerakan sentimen investor dalam memprediksi dan merespons gelombang pasar, karena biasanya pemberitaan di media akan mempengaruhi nilai suatu saham. Semakin cepat investor mendapatkan informasi maka akan semakin baik bagi respons investor.

Ketiga, Analisis Fundamental. Analisis fundamental melibatkan evaluasi dari segi ekonomi dan keuangan yang menggambarkan kinerja perusahaan dan pasar secara keseluruhan. Analisis mendalam juga perlu dilakukan terhadap laporan keuangan, pertumbuhan laba, valuasi saham, dan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi makro, Earning Per Share (EPS), Book Value Share (BVP) dan Dividend Per Share (DPS) perusahaan.

Keempat, Analisis Perilaku Investor. Perilaku investor dalam hal merespon informasi seperti ketakutan, keserakahan, dan harapan juga dapat mempengaruhi keputusan investasi yang mengakibatkan terjadinya pergerakan harga saham di pasar modal.

Dengan melakukan dan mengantisipasi hal-hal diatas diharapkan investor dan calon investor dapat memahami ketidakpastian fluktuasi gelombang pasar sehingga bijak dalam merespons dan mengambil suatu keputusan investasi saham. (*)

***

*) Oleh : Silmi, S.E., M.Ak., Dosen PNS, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.