TIMES MADURA, BANGKALAN – Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (FP UTM) menggelar sosialisasi dan penandatanganan pakta integritas dalam rangka pembangunan zona integritas.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai integritas kepada seluruh civitas akademik FP UTM. Harapannya perilaku dan budaya kerja akan semakin baik dan mendukung pencapaian Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). 

Sebagai salah satu fakultas di lingkungan UTM, FP mendapatkan tanggung jawab untuk mendukung penuh pencapaian perjanjian kinerja rektor. Sebagaimana diketahui, salah satu perjanjian kinerja tersebut adalah pembangunan zona integritas di sekurang-kurangnya 50 persen dari fakultas yang ada di UTM.

Pembangunan zona integritas ini telah diwujudkan sejak lama, berupa perbaikan tata kelola dan budaya kerja. Tidak itu saja, ketegasan terkait pencegahan gratifikasi juga menjadi perhatian serius. 

Pada kesempatan tersebut, tim zona integritas Fakultas Pertanian juga merilis hasil survai triwulan ke-4 tahun 2024. Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK) mencapai skor 3,76 atau 94 persen. Sedangkan untuk Indeks Persepsi Kepuasan Pelayanan (IPKP) mencapai skor 3,56 atau 89 persen.

Hasil survei ini tentu menjadi bahan evaluasi bagi FP untuk memperbaiki berbagai kekurangan, khususnya pada aspek kepuasan pelayanan. Melalui survai tersebut, pimpinan FP mengajak komitmen seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk memperbaiki budaya kerja.

Sebagai bentuk komitmen tersebut, pada acara tersebut dilaksanakan penandatangana pakta integritas oleh seluruh peserta kegiatan.

Dekan Fakultas Pertanian, Mohammad Fuad Fauzul Mu’tamar, pada kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya komitmen dan kerjasama seluruh civitas akademika. Zona integritas tidak akan bisa terwujud jika tidak ada komitmen dan kerja sama ini.

Oleh karena itu sosialisasi baik melalui kegiatan pertemuan maupun pemanfaatan berbagai media lainnya, diharapkan akan menjadikan budaya kerja yang berintegritas ini akan terinternalisasi di seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

“Sebagai pimpinan, kami tidak bosan-bosannya untuk memberikan semangat dan pemahaman terkait pentingnya mewujudkan zona integritas ini, ungkapnya.

Pembangunan zona integritas FP UTM di tahun 2024 ini, menetapkan dua agen perubahan. Agen perubahan ini diharapkan dapat menjadi penggerak dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, pelayanan publik optimal, kapasitas dan birokrasi yang akuntabel, serta profesionalisme SDM aparatur.

Agen perubahan dari unsur dosen adalah Prof. Zainul Hidayah. Inovasi yang digagas sebagai bentuk perubahan adalah penyiapan bahan kajian yang mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi transformasi digital.

Sedangkan dari unsur tenaga kependidikan, Teguh Esa Mahdy, sosok yang telah banyak membuat inovasi dalam menyiapkan pelayanan publik yang cepat, tepat, dan responsif. Berbagai bentuk pelayanan administrasi kepada mahasiswa berbasis daring telah dirancang dan diimplementasikan di lingkungan FP UTM. (*)