TIMES MADURA, BANDUNG BARAT – Di tengah kesibukan sebagai pengelola bisnis daring dan terjun ke dunia modeling, Ellyza Martina Tomasoa (24) seorang mahasiswi Hubungan Internasional (HI) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) memiliki ambisi besar untuk Kabupaten Bandung Barat (KBB). 

Perempuan cantik yang akrab disapa dengan Ell tidak sekadar ingin mengembangkan diri, tetapi juga bercita-cita membawa nama KBB hingga dikenal di kancah internasional.

Ell yang kini tinggal di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, mulai dikenal publik melalui berbagai prestasinya, di antaranya dinobatkan sebagai Best Video Introduction dalam ajang Duta FISIP Unjani 2022 dan Peserta Terbaik dalam Latihan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan Mahasiswa Baru Unjani 2022. 

Di luar akademik, ia juga aktif sebagai host live dan MC, memperlihatkan kemampuannya dalam berkomunikasi. Kemampuan ini, menurutnya, sengaja ia asah sejak memilih jurusan HI, di mana ia juga mendalami isu-isu global seperti feminism dan diplomacy.

Misi Diplomasi Budaya untuk KBB

Ketertarikannya pada diplomasi budaya lantas mendorong Ell untuk terjun dalam ajang Mojang Jajaka (Moka) KBB. Ia meyakini, ajang ini adalah wadah ideal untuk mewujudkan gagasannya. "Sebagai tourism ambassador, sektor pariwisata di KBB sangat berpotensi," ungkap Ell kepada TIMES Indonesia, Minggu (14/9/2025).

Ia melihat peluang besar untuk memajukan KBB melalui pariwisata. Ia ingin menggerakkan masyarakat agar lebih peduli dan berpartisipasi aktif mempromosikan potensi daerah.

Menurutnya, meskipun terlihat kecil, upaya seperti berbagi foto atau cerita di media sosial bisa menjadi langkah awal yang signifikan. 

“Upaya tersebut bisa membantu memperluas branding pariwisata KBB,” jelas pemilik akun media sosial Instagram @ellyzamartina dan TikTok @cramellgvrl, yang juga menekankan bahwa langkah ini dapat menjadi bagian dari diplomasi pertahanan untuk memperkuat hubungan antarnegara.

Dia menambahkan, promosi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memperbanyak pertunjukan seni lokal di destinasi wisata maupun kafe-kafe. Selain itu, penggunaan bahasa asing, setidaknya bahasa Inggris, dalam konten media sosial akan memperluas jangkauan promosi. 

“Tantangannya ada pada kesiapan pengelola tempat, kualitas pengelolaan branding, serta kesadaran masyarakat untuk turut membantu,” ujar Ell yang sejak kecil hobi olahraga dan pernah mengikuti berbagai cabang mulai dari karate, voli, basket, muaythai, lari, yoga, hingga renang.

Bangun Kepercayaan Diri dan Pemberdayaan Pemuda

Di samping advokasi untuk KBB, Ell juga aktif membangun personal branding sebagai sosok yang percaya diri dan fokus pada self-improvement. Ia membagikan kisahnya mengatasi rasa tidak percaya diri akibat warna kulit, lalu bangkit dan mengubahnya menjadi kekuatan. 

“Saya berupaya memberikan support serta membangun semangat teman-teman di sekitar agar mereka berani menerima, menghargai, dan mencintai diri sendiri,” ucapnya sembari tersenyum manis.

Ke depannya, Ell berharap dapat terus memberikan dampak positif, terutama dalam bidang kepercayaan diri dan pemberdayaan pemuda. Ia mengajak generasi muda untuk berani keluar dari zona nyaman, mengembangkan kemampuan, dan menjadikan keunikan diri sebagai kekuatan. 

“Mari bersama-sama kita jadikan media sosial dan lingkungan sekitar sebagai ruang positif untuk saling mendukung dan menginspirasi,” pungkasnya. Melalui kontribusi dari seluruh pihak, ia percaya pariwisata KBB dapat mendunia dan berperan kuat dalam diplomasi budaya. (*)