https://madura.times.co.id/
Berita

Cuaca Panas di Madinah, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan dan Prioritaskan Ibadah Wajib

Senin, 05 Mei 2025 - 16:44
Cuaca Panas di Madinah, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan dan Prioritaskan Ibadah Wajib alah seorang jemaah mendapatkan pemeriksaan kesehatan akhir setibanya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta (FOTO: MCH 2025 Kemenag RI)

TIMES MADURA, JAKARTA – Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, mengimbau jemaah haji Indonesia untuk waspada terhadap cuaca panas di Madinah, Arab Saudi, yang diprakirakan mencapai 35 derajat Celsius dengan kelembapan rendah. Imbauan ini disampaikan dalam konferensi pers penyelenggaraan ibadah haji 1446 H yang digelar daring dari Jakarta, Senin (5/5/2025).

“Bagi jamaah haji yang sudah tiba di Madinah, cuaca hari ini diperkirakan bisa mencapai 35 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan 14 persen. Untuk itu mohon terus menjaga kesehatan,” ujar Fauzin.

Ia menyarankan agar jemaah banyak minum air putih, menggunakan pelindung kepala, mengenakan pakaian nyaman, serta memanfaatkan waktu istirahat dengan baik. “Ikuti arahan petugas dan ketua kloter. Gunakan fasilitas hotel yang sudah disiapkan dan utamakan ibadah yang wajib,” tambahnya.

Fauzin juga mengingatkan agar jemaah tidak segan meminta bantuan jika mengalami gangguan kesehatan atau kesulitan lainnya.

Akses Layanan Kesehatan Ditingkatkan

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa jemaah haji Indonesia kini mendapat akses lebih baik dan eksklusif ke rumah sakit di Arab Saudi. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat penanganan kesehatan dan memangkas birokrasi rujukan yang selama ini dinilai terlalu panjang.

“Sekarang jumlah tenaga yang kita tempatkan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) bisa dikurangi, karena jamaah haji Indonesia mendapatkan akses lebih baik ke rumah sakit-rumah sakit Saudi,” ujar Menkes.

Ia juga menyoroti penurunan angka kematian jemaah haji Indonesia dari 773 jiwa pada 2023 menjadi 461 jiwa pada 2024, yang diklaim sebagai hasil dari pengetatan proses cek kesehatan dan pendampingan yang lebih baik sejak dini.

“Kita melakukan perbaikan dengan Kemenag, salah satunya adalah proses skrining kesehatan yang dilakukan lebih awal dan ketat,” jelasnya.

Namun, ia mengingatkan pentingnya menjaga tren positif ini. Jika tidak, dampaknya bisa merugikan jemaah haji Indonesia di masa depan. “Kalau kita tidak bisa menjaga kesehatan dan menekan angka kematian, syarat keberangkatan bisa makin ketat. Bahkan harga premi asuransi jemaah haji Indonesia juga bisa naik,” tandas Menkes.

Dengan peningkatan layanan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, pemerintah berharap ibadah haji tahun ini dapat berjalan lancar dan aman, terutama dalam menghadapi suhu ekstrem di Tanah Suci. (*)

Pewarta : Wahyu Nurdiyanto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madura just now

Welcome to TIMES Madura

TIMES Madura is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.