TIMES MADURA, TASIKMALAYA – Demi menguatkan pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda, Polres Tasikmalaya Kota melalui jajaran Polwan (Polisi Wanita) menggelar kegiatan bertajuk 'Kelas Inspirasi Polwan Mengajar di Madrasah'.

 Kegiatan edukatif tersebut dilaksanakan di lingkungan Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA) Terpadu, yang berlokasi di Jalan Bojong Nangka, Sukamenak, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen pendidikan dan kepolisian.

Hadir di antaranya Kepala Sekolah MA Terpadu, Siti Nurotul Milah, S.Pd; Kepala Sekolah MTS Terpadu, Hilman Permana Putra, S.Ag; Kepala MI Terpadu, Arif Rahman, S.Pd.I; KBO Binmas Ipda Jonih Jonansa; perwakilan dari Kantor Binkamsa Ipda Dede Winingsih, S.IP; serta para personel Polres Tasikmalaya Kota, guru-guru pendamping, dan sekitar 100 siswa dari jenjang MI hingga MA.

Dalam sambutan resminya, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh. Faruk Rozi melalui Kasat Binmas AKP Dede Tarman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program pembinaan generasi muda oleh Polri.

 Menurutnya, Kelas Inspirasi Polwan Mengajar di Madrasah dirancang untuk memberikan wawasan kebangsaan, membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab sosial, serta memperkuat nilai-nilai nasionalisme pada pelajar.

“Kami dari Polri berkomitmen untuk mendukung pembangunan karakter siswa. Diharapkan, dengan hadirnya Polwan ke madrasah, para siswa mendapatkan edukasi langsung tentang hukum, kebangsaan, serta pentingnya menjadi generasi yang cerdas dan taat aturan,” ujar AKP Dede Tarman.

Para Polwan yang menjadi pengajar dalam kegiatan ini membawakan beberapa materi penting dan relevan dengan kehidupan sehari-hari pelajar, antara lain Pengenalan Undang-Undang Kepolisian No. 2 Tahun 2002

Para siswa dikenalkan dengan tugas dan fungsi kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dijelaskan pula sejarah Kepolisian Republik Indonesia sebagai institusi penegak hukum yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Pencegahan Bullying dan Kenakalan Remaja, dimana Polwan memberikan pemahaman tentang jenis-jenis perundungan, dampak psikologisnya, serta pentingnya peran guru dan orang tua dalam pengawasan terhadap perilaku anak di lingkungan sekolah dan luar sekolah.

Edukasi Tertib Berlalu Lintas

Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah sosialisasi tentang keselamatan berkendara. Materi mencakup pentingnya menggunakan helm, memahami rambu lalu lintas, dan larangan mengendarai kendaraan bermotor bagi pelajar yang belum cukup umur.

Kegiatan yang berlangsung dalam suasana akrab dan inspiratif ini disambut antusias oleh para siswa. Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, siswa tampak aktif mengajukan berbagai pertanyaan terkait profesi polisi, hukum lalu lintas, hingga cara mengatasi bullying di lingkungan sekolah.

Salah satu siswa dari MA Terpadu mengungkapkan rasa bangganya bisa mengikuti kegiatan ini, “Saya jadi lebih tahu tentang tugas polisi dan bagaimana menjadi pelajar yang baik dan taat aturan. Polwannya juga sangat ramah dan menginspirasi,” katanya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis dalam membangun sinergi antara institusi pendidikan dan kepolisian. Kepala Sekolah MA Terpadu, Siti Nurotul Milah, S.Pd menyampaikan apresiasinya atas inisiatif yang dilakukan oleh Polres Tasikmalaya Kota.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mendukung program penguatan karakter siswa. Harapannya bisa terus berlanjut secara rutin, karena siswa kami sangat terbantu dengan pembelajaran langsung dari praktisi seperti Polwan,” ujarnya.

Dengan adanya program Kelas Inspirasi Polwan Mengajar di Madrasah, Polres Tasikmalaya Kota menunjukkan peran aktifnya dalam pembangunan karakter bangsa.

Melalui pendekatan edukatif dan humanis, Polri menanamkan nilai-nilai penting sejak dini, guna membentuk generasi yang berdisiplin, berwawasan kebangsaan, dan bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa.

Program ini sejalan dengan visi Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, serta mendukung agenda pembangunan nasional di bidang pendidikan dan karakter kebangsaan. (*)