TIMES MADURA, JAKARTA – Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, menilai cemoohan suporter di Santiago Bernabeu usai kekalahan 1–2 dari Manchester City bukanlah fenomena baru. Ia menyebut respons itu sebagai bagian dari “pola historis” yang selalu muncul ketika Real Madrid gagal mengamankan tiga poin di kandang.

“Itu hal normal. Tidak ada yang baru. Situasi seperti ini kerap terjadi di sini ketika kami tidak menang di Bernabeu,” ujar Alonso sebagaimana dikutip dari laman resmi klub.

Data Pertandingan: Pola Tekanan yang Berulang

Dalam laga Liga Champions 2025/2026 tersebut, Madrid sempat unggul melalui Rodrygo pada menit ke-25. Namun, Manchester City membalikkan keadaan lewat gol Nico O’Reilly (35') dan penalti Erling Haaland (43').

Hasil ini menandai kekalahan kandang beruntun kedua Madrid dalam enam hari—setelah sebelumnya takluk 0–2 dari Celta Vigo di Liga Spanyol. Pola ini memicu peningkatan tensi dari suporter, yang diukur dari frekuensi siulan dan teriakan yang terdengar sepanjang pertandingan.

Analisis Kinerja: Faktor Fisik dan Mental

Alonso menyoroti dua variabel utama yang menurutnya perlu dipulihkan: kondisi fisik dan kesiapan mental pemain. Ia menegaskan bahwa proses penyembuhan tim cedera dan pemulihan ritme permainan menjadi prioritas.

“Kami harus meningkatkan kondisi fisik dan mental. Perjalanan masih panjang. Proses ini butuh waktu dan apa yang terjadi hari ini bisa berubah dalam waktu dekat,” katanya.

Posisi Klasemen Masih Aman, Namun Risiko Mengintai

Meski kalah, Madrid masih berada di zona aman: peringkat delapan besar fase liga Liga Champions 2025/2026 dengan 12 poin dari enam laga. Posisi ini cukup untuk memastikan kelolosan langsung ke babak 16 besar jika dipertahankan.

Namun, dua laga sisa—kontra AS Monaco (21 Januari) dan Benfica (29 Januari)—menjadi indikator penting untuk membaca konsistensi performa Madrid di awal tahun.

Agenda Pemulihan: Alaves sebagai Titik Balik

Real Madrid menjadikan duel melawan Deportivo Alaves pada Senin (15/12) dini hari WIB sebagai momentum pemulihan.

“Kami selalu bersiap bersaing dengan kemampuan terbaik. Kami ingin menjalani setiap laga dengan kualitas teknik, fisik, dan mental terbaik,” ujar Alonso.

Dengan dua kekalahan kandang berturut-turut dan tekanan suporter yang terus meningkat, pertarungan Madrid bukan hanya soal taktik, tetapi juga soal mengembalikan kepercayaan publik—sebuah pekerjaan jangka pendek sekaligus jangka panjang dalam peta kompetitif Los Blancos musim ini. (*)